dimana kau kini, perempuanku ?
gerimis yang menggaris bawahi hari rabu
adalah ujung selaksa cerita
ketika pendar bola matamu hangat membelai mataku
dan mekar senyummu menjelma pelangi
lalu senja membujuk mega
untuk menukar siluet dengan air mata.
langit mengeringkan basahya.
langit menumpahkan dukanya.
dimana kau kini, perempuanku ?
kulihat embun menjamur di jendela kamar
hujan datang
mengantarkan wajahmu padaku
aku hanya menatap. tanpa berkata. tanpa bersuara
suara apa lagi yang harus ku udarakan
bila segenap bimbang meradang dalam hatimu
perempuanku
aku merapuh
dipermainkan kegelisahan
melewati malam dengan seluruh haru
bersama cangkircangkir kopi dan asap tembakau
ku tahu
mungkin selusin sajaksajakku tak akan terbang sampai kamarmu
dan menyampaikan gemuruh hati penciptanya
namun bila kau sempatkan menyapa rembulan
mungkin ia akan terbujuk.takluk
lalu ia akan bercerita
menyampaikan kabar bersama deru desah angin malam
tentang suatu ruang sunyi
dimana seorang pemuda tergagap gagap
menjahit luka
yang semakin merobek dada
Muhammad Dihlyz
8 Januari 2012
0 komentar:
Posting Komentar