Catatan 88



saban malam
dendam dipendam
protes diam-diam
dibungkus gurauan
saban malam
menyanyi menyabarkan diri
bau tembakau dan keringat di badan
campur aduk dengan kegelisahan
saban malam
mencoba bertahan menghadapi kebosanan
menegakkan diri dengan harapan-harapan
dan senyum rawan
saban malam
rencana-rencana menumpuk jadi kuburan


Oleh : Widji Tukul
solo, 1 september 1988

0 komentar:

Posting Komentar

Apakah menurut anda postingan ini menarik? silahkan bagikan..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...