NASKAH
Setelah kita mengenal berbagai macam dasar yang diperlukan untuk bermain drama,
akhirnya sampailah kita pada naskah. Naskah disini diartikan sebagai bentuk
tertulis dari suatu drama. Sebuah naskah walaupun telah dimainkan berkali-kali,
dalam bentuk yang berbeda-beda, naskah tersebut tidak akan berubah mutunya.
Sebaliknya sebuah atau beberapa drama yang dipentaskan berdasarkan naskah yang
sama dapat berbeda mutunya. Hal
ini tergantung pada penggarapan dan situasi, kondisi, serta tempat dimana
dimainkan naskah tersebut.
Sebuah naskah yang baik harus memiliki tema, pemain / lakon dan plot atau
rangka cerita.
- Tema
Tema
adalah rumusan inti sari cerita yang dipergunakan dalam menentukan arah dan
tujuan cerita. Dari tema inilah kemudian ditentukan lakon-lakonnya.
- Lakon
Dalam
cerita drama lakon merupakan unsur yang paling aktif yang menjadi penggerak
cerita.oleh karena itu seorang lakon haruslah memiliki karakter, agar dapat
berfungsi sebagai penggerak cerita yang baik. Disamping itu dalam naskah akan ditentukan
dimensi-dimensi sang lakon. Biasanya ada 3 dimensi yang ditentukan yaitu :
v Dimensi
fisiologi ; ciri-ciri badani
usia, jenis kelamin,
keadaan tubuh, cirri-ciri muka,dll.
v
Dimensi sosiologi ; latar belakang kemasyarakatan
status sosial,
pendidikan, pekerjaan, peranan dalam masyarakat, kehidupan pribadi, pandangan
hidup, agama, hobby, dll.
v
Dimensi psikologis ; latar belakang kejiwaan
temperamen, mentalitas,
sifat, sikap dan kelakuan, tingkat kecerdasan, keahlian dalam bidang tertentu,
kecakapan, dll.
Apabila kita
mengabaikan salah satu saja dari ketiga dimensi diatas, maka lakon yang akan
kita perankan akan menjadi tokoh yang kaku, timpang, bahkan cenderung menjadi
tokoh yang mati.
- Plot
Plot adalah alur atau kerangka cerita. Plot adalah suatu keseluruhan
peristiwa didalam naskah. Secara garis besar, plot drama dapat dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu :
§
Pemaparan (eksposisi)
Bagian pertama dari suatu pementasan drama adalah pemaparan atau
eksposisi. Pada bagian ini
diceritakan mengenai tempat, waktu dan segala situasi dari para pelakunya.
Kepada penonton disajikan sketsa cerita sehingga penonton dapat meraba dari
mana cerita ini dimulai. Jadi eksposisi berfungsi sebagai pengantar cerita.
§
Dialog
Dialog berisikan
kata-kata. Dalam drama para lakon harus berbicara dan apa yang diutarakan mesti
sesuai dengan perannya, dengan tingkat kecerdasannya, pendidikannya, dsb.
Dialog berfungsi untuk mengemukakan persoalan, menjelaskan perihal tokoh,
menggerakkan plot maju, dan membukakan fakta.
§
Komplikasi awal atau konflik awal
Kalau pada bagian
pertama tadi situasi cerita masih dalam keadaan seimbang maka pada bagian ini
mulai timbul suatu perselisihan atau komplikasi. Konflik merupakan kekuatan
penggerak drama.
§
Klimaks dan krisis
Klimaks dibangun
melewati krisis demi krisis. Krisis adalah puncak plot dalam adegan. Konflik
adalah satu komplikasi yang bergerak dalam suatu klimaks.
§
Penyelesaian (denouement)
Drama terdiri dari sekian adegan, dimana
didalamnya terdapat krisis-krisis yang memunculkan beberapa klimaks. Satu
klimaks terbesar dibagian akhir selanjutnya diikuti adegan penyelesaian.
0 komentar:
Posting Komentar