Naskah: Ayu Utami
& Agus Noor
OPENING
Suasana murung dan
menekan.
Muncul serombongan
Polisi Moral, yang berjalan menderap, tegas. Seakan mengawasi keadaan dengan
sikap waspada dan curiga.Tampak segerombolan orang yang mengendap-endap
menghindari Polisi Moral itu. Orang-orang itu ketakutan, langsung sembunyi
begitu melihat Polisi Moral melintas. Sementara Polisi Moral itu terus berderap
melintas, bagai menyebar ke seluruh penjuru kota. Mengawasi keadaan. Memasang
bermacam tanda gambar yang penuh larangan.
Ketika para Polisi
Moral itu akhirnya melintas pergi, segerombongan orang yang tadi
mengendap-endap itu tampak gembira. Tampak mereka kemudian bersiap untuk
menggelar tayuban.
SATU
Tayuban sedang
berlangsung di sebuah tempat di pingiran kota…
Para penari tayub
asik ngibing. Orang-orang yang yanggembira pun ikut menari dan berteriak-teriak
menyenggaki goyang para penari. Mira, seorang penari tayub bergerak sensual,
mengundang gairah para lelaki yang ikut berjoget. Suasana meriah dan bergairah.
Muncul Susila,
membawa pikulan berisi dagangannya: mainan anak-anak. Bermacam mainan
anak-anak. Ada mobil-mobilan, wayang, balon yang dibentuk dilekuk-lekuk aneka
bentuk, kitiran, dll. Begitu melihat sesila muncul, Mira langsung menyambut
dengan genit.
MIRA: Waduh Mas
Susila… Ayo sini, Mas… ayo toh…
Beberapa penari
tayub yang lain pun segera mengrubungi Susila, seolah Susila sudah akrab dengan
mereka, sudah terbiasa datang ke tempat itu.
PENARI TAYUB 1:
Kemana saja sih.. Kok lama nggak kelihatan…
PENARI TAYUB 2:
Apa nggak ngerti kalo dikangenin…
PENARI TAYUB 1:
Makin montok saja…
PENARI TAYUB 2:
Montok apanya?
PENARI TAYUB 1:
(Sambil mentowel susu Susila) Ya susunya toh ya…
Selengkapnya, download disini
0 komentar:
Posting Komentar