ia
sepeti kilat yang terkadang menyambar menjelma garis putih diantara kekusaman langit
ia
seperti siluet yang kerap kali melukis senja dengan corak kemerahan dan biasa digunakan sebagai layar romantis bagi para pasangan kekasih menghabiskan hari.
ia
seperti hujan yang ikhlas mengguyur bumi, meski di bawahnya sejuta sumpah serapah bahkan caci sering terlontar dari mulut mulut manusia yang tidak ingin basah.
ia
seperti aurora yang hanya hinggap di sebagian muka langit, membius jutaan mata ketika misteri yang melingkup pesonannya melebur di bawah kaki fatamorgana
ia
seperti lukisan abstrak atau puisi kontemporer yang sukar dicerna bila diambil titik tolak pemberangkatan dengan selusin logika
ia
seperti bait bait yang menari di kesenyapan hati, memberi kecerahan bagi manusia manusia yang dirundung duka dalam menapaki rumitnya labirin kehidupan
ia
seperti angin yang mengalir bebas kemana saja, terbang dengan leluasa bahkan hinggap di ranting manapun yang ia pilih tanpa mendengar ocehan ocehan tak bertanggung jawab dari suara suara penuh bumbu
bila
ia
menerobos masuk dalam kediamanmu,kasih
tak peduli tanggal ataupun hari
pasti saat ini kita sudah merampungkan sketsa yang hampir jadi
Muhammad Dihlyz
18 Februari 2012
0 komentar:
Posting Komentar