.
TERANG BULAN
RESO: “Terang
Bulan! --- Aku tidak bisa tidur. --- Hampir terang tanah. ---
Rasanya, aku seperti mengambang di alam mimpi, padahal mata melek tak
bisa tidur. --- Hm! Tidak bisa tidur karena sedang bermimpi. Mimpi
buruk lagi. --- Aku bermimpi wajah bulan tertikam pedang. Persis di
mata kirinya. Darah mengucur, membanjiri. Membanjiri istana si Raja
Tua. --- Asyik! --- Gagak-gagak menyerbu Balai Penghadapan. Ada yang
bertengger di tahta. --- Ular-ular juga menyerbu masuk istana. Para
selir raja pada menjerit. Berlarian kian kemari. Kacau. Ada seekor
ular yang berhasil masuk ke dalam kain seorang selir. Karuan saja ia
menjerit seperti orang gila, lalu pingsan. --- Asyik! --- Sepasukan
ketonggeng dan lipan mengerumuni tubuh raja yang sedang beradu dan
langsung menyengat tubuhnya. Ada juga yang masuk ke dalam lubang
hidung dan telinganya. --- Sang Raja menjerit-jerit, mengaduh,
mengerang. --- Ia lari kian kemari. Tetapi, tak seorang pun mau
menolongnya. --- Syukur! --- Akhirnya ia mati. Lima belas menit
sebelum mati, ia sempat gila. --- Semua orang bersorak. Rakyat
bergembira. Bendera dikibarkan. Tidak setengah tiang, tapi seluruh
tiang! --- Wah!--- Gila! Dasar mimpi! Cuma mimpi! Semuanya serba
gampang dan sempurna! --- Apakah aku bermimpi karena pengaruh bulan
purnama? --- Ini bulan memang cantik, tetapi berhawa candu. Wajahnya
yang molek memancarkan bius yang mesum, dan juga sesuatu yang… yang
berbau maut. (Menguap) Aku sudah mulai mengantuk. Tandanya
mimpi sudah habis. Aku perlu tidur sedikit. Besok hari ulang tahun
raja. Aku mesti pergi ke istana.”
Selengkapnya, download DISINI
1 komentar:
link download nya gabisa min
Posting Komentar