Naskah Drama "PANEMBAHAN RESO" (Lakon) karya Ws Rendra


. TERANG BULAN


Seorang peronda lewat dan memukul kentongannya. Saat itu menjelang terang tanah. Begitu peronda pergi, muncullah Panji Reso.

RESO: “Terang Bulan! --- Aku tidak bisa tidur. --- Hampir terang tanah. --- Rasanya, aku seperti mengambang di alam mimpi, padahal mata melek tak bisa tidur. --- Hm! Tidak bisa tidur karena sedang bermimpi. Mimpi buruk lagi. --- Aku bermimpi wajah bulan tertikam pedang. Persis di mata kirinya. Darah mengucur, membanjiri. Membanjiri istana si Raja Tua. --- Asyik! --- Gagak-gagak menyerbu Balai Penghadapan. Ada yang bertengger di tahta. --- Ular-ular juga menyerbu masuk istana. Para selir raja pada menjerit. Berlarian kian kemari. Kacau. Ada seekor ular yang berhasil masuk ke dalam kain seorang selir. Karuan saja ia menjerit seperti orang gila, lalu pingsan. --- Asyik! --- Sepasukan ketonggeng dan lipan mengerumuni tubuh raja yang sedang beradu dan langsung menyengat tubuhnya. Ada juga yang masuk ke dalam lubang hidung dan telinganya. --- Sang Raja menjerit-jerit, mengaduh, mengerang. --- Ia lari kian kemari. Tetapi, tak seorang pun mau menolongnya. --- Syukur! --- Akhirnya ia mati. Lima belas menit sebelum mati, ia sempat gila. --- Semua orang bersorak. Rakyat bergembira. Bendera dikibarkan. Tidak setengah tiang, tapi seluruh tiang! --- Wah!--- Gila! Dasar mimpi! Cuma mimpi! Semuanya serba gampang dan sempurna! --- Apakah aku bermimpi karena pengaruh bulan purnama? --- Ini bulan memang cantik, tetapi berhawa candu. Wajahnya yang molek memancarkan bius yang mesum, dan juga sesuatu yang… yang berbau maut. (Menguap) Aku sudah mulai mengantuk. Tandanya mimpi sudah habis. Aku perlu tidur sedikit. Besok hari ulang tahun raja. Aku mesti pergi ke istana.”


Selengkapnya, download DISINI


1 komentar:

dikaasatriaa mengatakan...

link download nya gabisa min

Posting Komentar

Apakah menurut anda postingan ini menarik? silahkan bagikan..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...